** LiFe **

.. it ain't easy as it seems ..

8.26.2006

Homo Homini Lupus

"Man is a wolf to man."
Kedengaran begitu akrab bukan di telinga anda? Manusia memang sepanjang sejarahnya selalu di warnai dengan pembunuhan dan peperangan. Ada aja yang diperebutkan atau dipertahankan entah itu masalah harga diri, wilayah teritorial juga ideologi terpaksa atau sukarela.
Homo Homini Lupus di lontarkan oleh Plautus beberapa abad sebelum masehi. Bahwa manusia adalah srigala bagi manusia lainnya, jadi ga heran kalau naluri membunuh selalu saja ada dalam diri mereka.
Apakah kita manusia? Apakah dalam diri kita ada naluri membunuh? Bahkan hanya untuk selembar uang seribuan?

8.12.2006

Fwd : Dewasa dan Bijak

Perbedaan itu suatu yang biasa, bila diterima dengan kedewasaan..

Bahkan perbedaan itu, akan menjadikan suatu bentuk kesempurnaan.. dan melengkapi kekurangan yang tidak ada pada diri masing-masing bila…

Perbedaan diterima dengan keikhlasan dan kelapangan jiwa.. Tanpa diliputi oleh rasa iri dan keegoisan..

Kejujuran bersemayam di dalam hati kecil manusia.. Tanpa bisa dijangkau oleh akar pikir dan logika..

Berkata jujur dan apa adanya.. sudah mengurangi sebagian beban yang ada..

Meskipun.. akan menimbulkan suatu kepahitan yang harus ditelan..

Namun.. hidup lebih berharga.. bila dilandasi dengan kejujuran..

Hidup itu suatu pilihan manusia untuk menentukan dirinya akan menjadi apa.. ?

Sedangkan.. kematian adalah kodrat manusia.. Yang tidak bisa dihindarkan walau hanya sekedip mata..

Menjadi tua adalah suatu keharusan.. tetapi menjadi dewasa adalah suatu pilihan..

Begitupun menjadi seorang bijak, adalah pilihan yang didasarkan atas Kedewasaan, pengalaman hidup dan kematangan dalam berfikir..

Adakalanya orang yang menjadi tua, tapi tidak pernah menjadi dewasa.. Apalagi menjadi seorang bijak.. ? Karena hanya orang bodoh, Yang tidak mau memetik pelajaran dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman..

Kejujuran adalah apa yang terlintas dihati, Diucapkan dengan kata-kata, dan dibuktikan dengan sikap..

Kemunafikan adalah, apa yang diucapkan dengan kata-kata Tidak sesuai dengan yang diinginkan dihati, dan tidak selalu sama dengan yang dilakukan..

Pengecut adalah, menutupi segala kebenaran dihati, malu untuk mengakui, Takut untuk melangkah karena suatu resiko yang belum tentu terjadi..

Kedewasaan adalah, mampu menyikapi segala bentuk kenyataan yang terjadi, Menerima semua kritikan yang datang, dan tidak memaksakan pendapatnya untuk diterima..

Orang bijak selalu belajar dari pengalaman, merenung dan introspeksi diri tanpa membodoh-bodohkan orang lain, karena tidak ada orang yang mulia tanpa melalui suatu kebodohan yang pernah dijalankan.

Mengenal diri adalah kunci hidup suatu ketenangan batin, memahami kesalahan adalah suatu keberhasilan sedangkan memaafkan kesalahan orang lain, adalah suatu kemuliaan..

8.05.2006

Selingkuh Itu Indah.. ?

Istilah ‘Selingkuh Itu Indah’ atau biasa disingkat SLI makin ‘ngetop’ aja belakangan ini. Padahal yang namanya perselingkuhan itu udah ada sejak jaman dahulu kala. Tapi, belakangan ini tingkat perselingkuhan di kalangan pekerja dan profesional di kota-kota besar meningkat tajam. Nggak diketahui secara pasti seberapa peningkatannya.

Namun kalau mau dihitung tinggal perkirakan saja, jika di setiap perkantoran ada sepasang atau dua pasang manusia yang berselingkuh, kalikan saja dengan jumlah perusahaan atau perkantoran yang ada di kota-kota besar.

Tapi nggak perlulah menghitung seberapa banyak pekerja yang berselingkuh. Yang pasti ’selingkuh’ itu jelas satu bentuk pengkhianatan terhadap suatu ikatan terhadap pasangan. Karena perselingkuhan memang terjadi jika salah satu atau keduanya sudah memiliki pasangan, tetapi kembali menjalin hubungan baru di saat hubungan dengan pasangannya masih berlangsung.

Penyebab perselingkuhan di lingkungan para pekerja pun sangat variatif. Tetapi umumnya, perselingkuhan di lingkungan kerja terjadi karena seringnya bertemu dengan partner kerja anda yang memiliki kesamaan minat, kepentingan dan pandangan. Mungkin mulanya anda nggak akan menyangka kalau suatu saat akan terlibat dalam perselingkuhan. Tapi dari seringnya bertemu, berbicara, berdiskusi timbullah satu kecocokan yang tanpa anda sadari telah ‘mengikat’ emosi anda berdua. Anda pun nggak peduli lagi status si dia atau pun anda yang sudah nggak sendiri lagi.

Anda jadi terlena dan merasakan suatu sensasi indah dalam hidup anda, yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya. Tiba-tiba saja, sesuatu yang tidak anda dapatkan dari pasangan, anda temukan pada selingkuhan yang notabene partner kerja anda.

Masih inget kan kasus perselingkuhan mantan Presiden AS Bill Clinton dan Monica Lewinsky yang bikin heboh itu? Monica yang seksi itu konon mengatakan ia sendiri tidak mengetahui secara pasti kenapa ia bisa jatuh cinta pada bosnya yang presiden itu.

Di mata Monica, Bill adalah sosok yang hebat, smart, ganteng, dan presiden pula. Kekaguman inilah yang menimbulkan benih cinta pada sang presiden. Konyolnya, sang presiden menanggapi sinyal cinta dari pegawai magang di gedung putih itu. Monica yang seksi dan cantik itu seakan menjadi ‘pelepas dahaga’ di tengah rutinitasnya yang padat dan memusingkan. Ketika tatapan mata mereka saling bertemu dan senyum mengembang malu-malu, jalan perselingkuhan pun mulai terbuka. Akibatnya Bill pun lupa pada status dan istri tercintanya.

Memang, kekaguman pada bos atau rekan kerja juga seringkali menjadi awal dari benih cinta dan perselingkuhan di kantor. Tahapnya akan terus berlanjut, dari sekedar kekaguman, meningkat pada curi-curi pandang atau ‘CCP’. Lewat pandangan yang kasat mata itulah terkirim sinyal cinta. Ketika dia merespon dan menunjukkan ketertarikan mulailah komunikasi dilancarkan. Selanjutnya dari komunikasi tersebut tertangkap bahwa anda atau dia siap diajak kencan. Tahap selanjutnya anda berdua sudah mulai rileks berbicara, jalan berdua, dst. Dan terjadilah perselingkuhan yang katanya indah itu.

Memang, yang namanya jatuh cinta lagi itu adalah hal yang sangat manusiawi, walaupun anda jatuh cinta seribu kali lagi, sekalipun anda sudah punya pasangan tetap yang cukup setia, ataupun jatuh cinta pada si bos yang sudah berpasangan dan punya anak.

Yang patut anda waspadai adalah ‘jangan memanjakan perasaan jatuh cinta tersebut’. Dan jangan menghalalkan hubungan yang jelas-jelas salah. Ingat perselingkuhan yang dilakukan pada seseorang yang sudah menikah, seringkali dilandasi kebutuhan fisik, terutama bagi pria. Kalau anda terhanyut jelas ini akan sangat merugikan, baik fisik dan kredibilitas anda di mata rekan-rekan.

Mungkin kalau sekedar jatuh cinta tok, tanpa usaha untuk menarik perhatian dan tanpa tindak lanjut yang lebih jauh ya sah-sah aja. Sekedar refreshing atau mengurangi kejenuhan bolehlah. Bahkan para psikolog mengatakan kalau jatuh cinta yang anda alami sekedar untuk hiburan, meningkatkan kepercayaan diri, menambah semangat kerja, dan perangsang kreativitas, tidaklah membahayakan. Nikmatilah perasaan itu sendiri, dan kalau bisa jangan mengungkapkan perasaan yang rahasia ini pada rekan kerja anda yang lain.

Tapi kalau ada gejala meningkat ke arah yang lebih jauh, segera peringatkan diri anda, jika anda sudah menikah, sadarilah “I’m married”. Kalau anda jatuh cinta pada rekan yang sudah menikah, sadari juga ‘dia sudah menikah’. Kemudian tekankan pada diri anda bahwa kehadiran anda di kantor adalah untuk bekerja dan memberikan kontribusi pada perusahaan. Bayangkanlah apa yang akan terjadi pada nama baik anda jika perselingkuhan yang anda lakukan diketahui bos atau rekan-rekan anda. Lalu pikirkanlah, apa yang akan anda dapatkan dari selingkuh, selain kesenangan semu nggak ada lagi kan?

Setelah selingkuh ‘what next?’ Kalau anda berpikir rasional anda akan merasa merasa bodoh melakukan selingkuh. Untuk mengantisipasi agar anda tidak terjerat pada jatuh cinta yang akan menggiring anda pada perselingkuhan di kantor, alihkan perhatian anda pada hal-hal yang lain. Misalnya dengan mencoba untuk lebih konsentrasi pada pekerjaan. Atau pada kegiatan positif seperti kursus atau pelatihan kerja.

Percayalah jika anda tidak menghiraukan perasaan anda untuk hal-hal tersebut, lama kelamaan anda akan lupa dengan perasaan anda pada si dia. Si dia yang tadinya mempesona pun lama-lama akan terlihat biasa aja.

Percaya deh, selingkuh yang anda lakukan dengan orang-orang di lingkungan kerja atau dimanapun hanya akan merugikan nama baik anda. Bisa-bisa pekerjaan anda pun ikut kacau karena kebanyakan memikirkan hubungan yang nggak sehat itu. Jadi selingkuh itu lebih banyak pengaruh negatifnya ketimbang untungnya. Nah, yang selingkuh di kantor, lebih baik nggak usah la ya.

Dan yang udah terlanjur hentikan aja deh…

Waspadai Sifat Narsis!

Narsis. Kata ini sering kita dengar atau bahkan kita ucapkan pada seseorang yang suka memuji dirinya sendiri. Menonjolkan kemampuan diri sendiri biasanya diidentifikasi sebagai sebuah kepercayaan diri. Namun narsis tidak bisa disamakan dengan percaya diri. Batas antara keduanya memang sangatlah tipis.
Narsis secara sederhana didefinisikan sebagai kepercayaan diri yang terlalu berlebihan. Orang dengan predikat narsis mempunyai kecenderungan untuk memuja dirinya sendiri dan secara berlebihan menempatkan dirinya jauh lebih tinggi dibandingkan orang lain. Ada keyakinan diri yang terlalu besar terhadap keistimewaan dan keunikan yang ada di dalam dirinya.
Gangguan kepribadian
Kata narsis berasal dari sebuah mitologi Yunani. Tepatnya berasal dari cerita Narcissus, putra dewa Sungai Cephisus dan peri Liriope yang sangat tampan namun sombong. Akibat Narcissus menolak gadis bernama Echo dengan kasar, dewi Nemesis menjadi marah dan mengutuk Narcissus hingga mencintai dirinya sendiri secara berlebihan. Singkat cerita, Narcissus tewas tenggelam di sungai karena ingin mencium bayangan dirinya di permukaan air. Dewa-dewa lain menemukan mayatnya dan mengubahnya menjadi bunga yang disebut sebagai bunga Narcissus.
Seperti kisahnya Narcissus, mencintai diri sendiri secara berlebihan sangatlah tidak wajar. Apalagi jika rasa cinta itu memunculkan suatu ego bahwa dirinya lebih baik dari yang lainnya. Narsis sendiri tergolong dalam kategori gangguan kepribadian. Penyebabnya bisa secara genetis atau bawaan lahir. Namun bisa juga karena faktor lingkungan di mana seseorang biasa berada.
Ciri-ciri manusia yang memiliki kecenderungan narsis atau berpotensi narsis bisa diidentifikasi :
Pertama, orang yang narsis biasanya merasa lebih penting dan lebih besar dibandingkan orang lain. Kedua, khayalannya untuk mencapai kesuksesan dan kekuasaan sangat tinggi meski sangat mustahil. Ketiga, seorang yang narsis menganggap dirinya begitu unik, begitu cantik, dan berbeda dengan orang yang ada di sekitarnya.
Keempat, ada kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa dia ada dan dia lebih dari yang lainnya. Kelima, mereka yang narsis selalu berharap hal-hal di luar kewajaran untuk bisa diperlakukan istimewa walaupun ia sebenarnya bukan orang istimewa. Keenam, narsis cenderung manipulatif dan suka mengeksploitasi orang lain untuk kepentingannya sendiri. Ketujuh, kepekaannya kurang dan sulit berempati kepada orang lain, bahkan cenderung tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Ciri yang terakhir dan paling mudah diidentifikasi, adalah munculnya sifat arogan.
Hati-hati dengan narsis
Cukup dengan memiliki lima dari ciri-ciri di atas, seseorang sudah dapat digolongkan narsis. Jangan berbangga diri dengan narsis karena narsis adalah gangguan kepribadian yang tidak sehat dan mengharuskan siapapun yang mengidapnya berkonsultasi dengan psikolog. Mulailah waspada ketika ada kecenderungan narsis muncul dalam diri kita.
Pasalnya, orang yang sudah termasuk dalam golongan narsis akan sulit beraktivitas. Eksklusivisme yang dibangunnya akan membuat orang narsis cenderung tidak berkembang karena dia kesulitan dalam bersosialisasi. Selain itu, sifat narsis mudah sekali menular kepada orang-orang yang ada di sekitar orang yang mengidap narsis.
Mencintai diri sendiri sangat penting sebagai wujud penghargaan terhadap eksistensi diri. Namun bila kadarnya berlebihan, mungkin seseorang tersebut mengidap narsis. Jangan anggap enteng karena narsis adalah sebuah “kelainan”!

taken from :

http://www.skmbulaksumur.ugm.ac.id/edisi.html?edisi=23&rubrik=ensik